Monday, June 06, 2022

USK Buka Prodi Magister (S2) Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) • Konsorsium 11 universitas di Eropa dan Asia Pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, Universitas Syiah Kuala (USK) telah membuka program studi baru yakni Program Magister (S2) Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) di Jurusan Informatika, Fakultas MIPA, USK. Prodi S2 ini didirikan dari hasil kerjasama USK dengan mitra konsorsium Program Erasmus+ Capacity Building yang terdiri dari 11 universitas di Eropa dan Asia yaitu: Asian Institute of Technology (AIT) Bangkok, Leiden University Belanda, University of Minho (UMI), Athens University of Economics and Business (AUEB) Yunani, University of Sri Jayewardenepura (USJP) Srilanka, University of Peradeniya (UoP) Srilanka, Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Teknologi Bandung (ITB), Khon Kaen University (KKU) Thailand, dan Walailak University Thailand. Konsorsium ini bekerjasama dalam mengembangkan kurikulum. Keputusan pembukaan prodi baru itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 283/E/O/2021 tanggal 25 Juni 2021. Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng menyambut baik hadirnya Prodi S2 Kecerdasan Buatan tersebut seraya mengungkapkan bahwa perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) sekarang ini telah mengakibatkan kebutuhan ahli dalam bidang AI jauh melebihi ketersediaannya. Prof Samsul menyebutkan, karir dalam bidang AI sangat menjanjikan dan memiliki potensi yang sangat besar untuk berkontribusi secara positif dalam berbagai bidang. Selain itu, Prodi S2 Kecerdasan Buatan masih sangat sedikit di Indonesia. “Ini merupakan suatu prestasi bagi USK karena mampu melahirkan Program Studi S2 Kecerdasan Buatan yang sangat kekinian”, ujar Rektor USK. Sementara itu Dekan FMIPA, Dr. Teuku Mohammad Iqbalsyah, M.Sc meyakini Prodi S2 ini akan menghasilkan lulusan yang berkompeten dan berkontribusi nyata dalam berbagai bidang dengan melibatkan kecerdasan buatan didalamnya. “Karena kurikulum prodi ini disusun secara bersama-sama dalam sebuah konsorsium 11 universitas Eropa dan Asia”, ujar Iqbalsyah. Masa pendaftaran telah dibuka sejak 29 Juli lalu dan akan ditutup pada 15 Agustus 2021. Informasi lengkap dapat dilihat di http://informatika.unsyiah.ac.id/webinf/penerimaan-calon-mahasiswa-program-studi-s2-kecerdasan-buatan/ Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech, salah satu staf pengajar pada prodi S2 ini, menjelaskan bahwa mahasiswa S2 nantinya akan belajar tentang konsep kecerdasaan buatan, machine learning, dan deep learning, selain konsep-konsep tentang analisa jejaring sosial, lingkuistik komputasi, dan sistem terdistribusi. Saat ini Prodi S2 Kecerdasan Buatan USK telah memiliki sebuah server GPU 4x NVIDIA PNY GeForce RTX 2080TI, bantuan dari Program Erasmus+. Server GPU tersebut diadakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian mahasiswa S2 Kecerdasan Buatan yang sangat membutuhkan infrastruktur pendukung dengan kecepatan dan komputasi tinggi, misalnya dalam mereka membangun model klasifikasi berbasis Convolution Neural Network.

Monday, March 11, 2013

Unsyiah Tuan Rumah KKN Kebangsaan 2013 Wednesday, 06 Mar 2013 http://fmipa.unsyiah.ac.id/new/unsyiah-tuan-rumah-kkn-kebangsaan-2013-new/ Universitas Syiah Kuala yang tergabung dalam Badan Kerja Sama (BKS) PTN wilayah Barat bersama 20 Perguruan Tinggi Negeri lainnya ditunjuk sebagai tuan rumah KKN bersama tahun 2013. Keputusan itu diketahui pasca pertemuan tahunan BKS PTN yang berakhir Jumat (1/3) pekan lalu di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Dalam forum tersebut dilakukan juga evaluasi terhadap pelaksanaan KKN bersama tahun 2012 lalu yang berlangsung di Bengkulu. Forum sepakat bahwa KKN bersama sangat bermanfaat dalam membangun rasa kebangsaan mahasiswa peserta KKN. Ketua Bapel KKN Unsyiah Dr. Mustanir, M.Sc yang ikut dalam pertemuan itu, menyebutkan bahwa KKN tersebut nantinya diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 2000 mahasiswa dari 20 PTN wilayah barat dan bakal ditempatkan di 8 kecamatan yang ada di Aceh Besar. Waktu pelaksanaannya 24 Juni – 25 Juli 2013. KKN yang selanjutnya diberi nama KKN kebangsaan itu, lanjut Mustanir, nantinya diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran budaya (cross cultural) antar anak bangsa. Disamping itu, mereka diharapkan dapat mengimplementasikan ilmunya dalam masyarakat. KKN bersama ini sebelumnya diadakan di Universitas Andalas, Padang (2011) dan Universitas Bengkulu (2012). “Khusus untuk Aceh, ini adalah kesempatan yang baik untuk menunjukkan kepada mahasiswa luar bahwa kita adalah bangsa yang santun, ramah dan berbudaya. Sekaligus untuk memupus anggapan bahwa Aceh masih belum aman,” pungkas Mustanir.